Pengertian
Pengorganisasian
Seperti
telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah
merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan
sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengertian
Struktur Organisasi
Struktur
organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi
atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).
Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur Organisasi dapat didefinisikan
sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi
terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
ukuran satuan kerja.
CIRI-CIRI
TEKNIS ORGANISASI TIDAK BAIK :
-
Pengambilan keputusan seringkali terlambat ataupun seringkali kurang baik.
- Organisasi
tidak mampu bereaksi dengan baik
terhadap perubahan kondisi lingkungan.
-
Dalam organisasi seringkali terjadi pertentangan.
Faktor-faktor
yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1.
Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2.
Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi
output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3.
Kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan
sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4.
Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi
struktur organisasi.
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
3.1 HAKIKAT PENGORGANISASIAN dan
ORGANISASI
Pengorganisasian merupakan
suatu fungsi kedua dari sebuah manajemen juga dapat dikatan merupakan sebuah
fungsi organik administrasi dan manajemen yang mana menggabungkan dan
menyatukan semua yang menjadi unsur-unsur dan prinsip dalam organisasi itu
sendiri guna mencapai sebuah tujuan yang di harapkan diman nantinya akan
menghasilkan sebuah struktur organisasi. Pengorganisasian merupakan langkah
awal untuk menuju menjalankan perencanaan yang telah disusun sebelumnya .
·
Organisasi sebagai wadah : bahwa organisasi adalah wadah bagi sekumpulan
orang dengan tujuan yang sama dalam menjalankan sebuah administrasi dan
manajemen yang akan dijalankan. Organisasi disini bersifat “relatif” yang
maksutnya semua yang ada di organisasi itu dalam jangka pendek atau panjang
akan dabat berubah atau diganti sesuai dengan kondisi organisasi itu sendiri ,
dan pengaruh dari ke struktural organisasi tersebut , karena sangat mustahil
sebuah organisasi dapat berkembang dengan keadaan “absolute”
Organisasi sebagai wadah menurut sintong parulian adalah “ tempat dimana suatu
organisasi berkumpul untuk membicarakan dan bekerja sama dalam satu tujuan
didalam tempat organisasi tersebut bisa dibuat untuk bertukar fikiran dan memberi
ide-ide yang mengenai organisasi karena itu dapat disebut sebagai wadah”.
·
Organisasi sebagai proses : organisasi sebagai proses mengandung hubungan
formal yang dimana itu di atur di dalam dasar hukum pendirian organisasi itu
sendiri dan juga mengandung sebuah hubungan informal dimana tidak diatur dalam
dasar hukum pendirian organisasi tersebut. Maka dari itu , organisasi sebagai
proses ini sifatnya lebih “dinamis” dibandingkan organisasi sebagai wadah .
adapun yang menyangkut hubungan informal dalam organisasi meliputi :
ü Hubungan antar individu atau anggota.
ü Kesamaan skill yang dimiliki para anggota.
ü Kesamaan kepentingan dalam organisasi.
ü Kesamaan minat dalam kegiatan di luar organisasi yang
dimiliki para anggota.
Dalam organisasi sebagai proses ini muncul dimana agar
hubungan formal dapat dipertahankan agar hubungan informal tidak tumbuh dengan
sehat dan sebaliknya sehingga akan dapat menutup sebuah kemungkinan konflik
dimana tidak ada rasa saling menghargai dan bahkan patuh diantara bawahan dan pimpinan.
Atau mungkin sebuah konflik dimana tidak ada rasa saling percaya karena tidak
tumbuhnya hubungan informal dengan baik didalam sebuah organisasi. Pertanyaan ini timbul karena karena salah
satu aksioma yang berlaku dala teori organisasi ialah “ bahwa semakin berhasil
kelompok pimpinan membina suatu organisasi yang demokratis, semakin menonjol
pula hubungan informal, meskipun hubungan-hubungan formal tidak boleh hilang
sama sekali “ Filsafat Administrasi (2003:97)
3.2 bentuk-bentuk dalam
organisasi
-
organisasi
staff - organisasi fungsional
-
organisasi
lini -
organisasi panitia
-
organisasi
lini dan staf -
organisasi matriks
-
organisasi
lini dan fungsional
1.
bentuk organisasi staf
Dalam organisasi bentuk ini garis
antara pimpinan dan bawahan tidak begitu di perhatikan , bawahan tau staf bukan
hanya sebagai pelaksana perintah dari atasan namun lebih pada tugas seseorang
yang membantu tugas atasan . dalam bentuk organisasi ini rasa solidaritas dan
toleransi sangat tinggi namun pengambilan keputusan kadang-kadang memakan waktu
yang cukup lama karena melalui sebuah perdebatan yang melelahkan .
2.
Organisasi Lini (Line Organization)
Dalam organisasi lini garis antara
pimpinan dan bawahan sangat begitu tegas , semua kekuasaan ada di tangan
pimpinan dan hanya aka nada metode perintah dan wewenang belaka antara pimpinan
dan bawahan , organisasi ini sangat efektif digunakan dalam institusi –
institusi kecil karena pengambilan keputusan sangat efektif . namun
kelemahannya adalah bawahan hanya di jadikan robot oleh atasan yang siap
melakukan perintah dan wewenangnya hingga dapat dikatakan kurang manusiawi .
3. Organisasi Lini dan Staff
Dalam
bentuk organisasi ini adalah organisasi gabungan antara lini dan staff dimana
maksutnya adalah pimpinan tidak hanya selaku orang yang memberikan perintah
pada bawahan namun juga bertanggung jawab atas terlaksananya tugas atau
perintah yang telah diberikan , begitupun bawahan juga tidak hanya menjalankan
perintah dari atasan namun juga berhak memberikan sumbangsih pendapat kepada
atasan agar tercapainya suatu tujuan dalam organisasi tersebut . kelemahannya
adalah akan muncul konflik diantaranya dimana lini akan menempati jabatan staf
dan staf bisa akan menduduki jabatan lini yang pada akhirnya tidak adanya keefisiennya
suatu menejemen dalam organisasi . meskipun
demikian kiranya untuk zaman modern sekarang ini bentuk lini dan staf inilah
yang dipandang terbaik, karena paling dapat memenuhi kebutuhan yang sangat
kompleks sekalipun. Filsafat Administrasi (2003:102)
4.
organisasi lini dan fungsional
Suatu bentuk organisasi dimana
pimpinan tertinggi menyerahkan suatu pekerjaan kepada perdevisi sesuai dengan
bidangnya masing-masing (spesialisasi) dan pimpinan tertinggi memberikan
wewenang kepada pejabat fungsional untuk melaksanakan operasional dan
melaporkan hasil tugasnya kepada coordinator devisi tanpa memandang jabatan .
dalam bentuk ini solidaritas antar anggota sangat tinggi namun juga
spesialisasi akan memberikan kejenuhan bagi para anggota .
5.
organisasi fungsional
Dalam organisasi ini pada dasarnya
tidak menekan pada kemutlakan structural antara garis pimpinan dan bawahan ,
namun lebih mengacu pada pada sifat dan macam fungsi yang diperlukan . dalam
bentuk ini spesialisasi para karyawannya di gunakan semaksimal mungkin dan
moral serta kedisplinannya sangat tinggi namun di samping itu koordinasi antar
seluruh anggota akan minim karena adanya garis koordinasi baru yakni pada garis
spesialisasi .
6.
organisasi panitia
Bentuk ini mengacu dimana pimpinan
dan seluruh anggota akan diberikan tugas dan tanggung jawab dalam struktur
kepanitiaan yang telah di bentuk . dalam organisasi yang harus dipegang teguh
adalah “ tugas harus terbagi habis “ namun aka ada dua situasi yang akan
menjadi penghambat : 1. Muncul tugas baru yang tidak sgera dapat
dilembagakan 2. Timbul hanya akan tugas sekali saja namun sifatnya sangat
penting . keputusan yang di ambil dalam organisasi ini pada umumnya tepat
karena sebelumya telah dibicarakan secara kolektif terlebih dahulu . namun pengambilan
keputusan akan berlangsung sangat lambat karena semua harus dibicarakan
terlebih dahulu
7.
organisasi matriks
Organisasi ini adalah suatu
organisasi yang mengambil kelebihan dari organisasi lain dan mengelakkan
kelemahan-kelemahannya . dengan memanfaatkan spesialisasi dalam menghasilkan suatu produk yang
dikoordinasi dengan baik oleh pimpinan dan juga bertanggung jawab untuk
memperhatikan hasil produk tersebut sehingga efesiensi , efektivitas dan
produktivitas kerja dapat ditingkatkan, namun disini kelemahnnya adalah seorang
dapat menduduki dua jabatan sekaligus yaitu sebagai pimpinan kelompok spesialis
dan pimpinan satuan kerja struktur .
3.3 Prinsip-Prinsip
Organisasi
Melalui berbagai prinsip yang dirancang dalam sebuah organisasi dapat
diketahui sukses tidaknya administrasi dan menejamen dalam melaksanakan fungsi
pengorganisasian melalui kemampuan menciptakan suatu organisasi yang baik .
prinsip-prinsip organisasi meliputi :
1.
Garis otoritas harus jelas.
Yang di maksud otoriter disini adalah sebuah ketegasaan seorang pimpinan
untuk memerintahkan bawahannya guna melaksanakan suatu perintah atau wewenang
dalam organisasi . “otoritas adalah hak
dari atasan untuk menyuruh bawahan bertindak “ Pengantar Bisnis (1992:133).
Sehingga terjadi sebuah keselarasan kerja dimana pimpinan akan melaksanakan kewajibannya
begitupun dengan bawahan.
2.
Setiap organisasi mempunyai tujuan.
Tujuan disini sangatlah dianggap penting dalam sebuah oranisasi untuk
mengembangkan kerja sama yang baik antar anggota dalam sebuah organisasi.
Karena sangatlah tidak mungkinbagi sebuah organisasi yang tidak mempunyai
tujuan , bagaikan kapal yang berlayar tanpa adanya pelabuhan yang ditujunya . “ Tujuan bagi organisasi, analog dengan
pelabuhan tujuan bagi suatu kapal “ Filsafat Administrasi (2003:97)
3.
Jumlah tingkatan otoritas harus dibuat minimum.
Hendaknya sebuah organisasi
meminimalisir banyaknya sebuah otoritas karena mampu untuk memperlambat
sampainya sebuah informasi dari atasan ke bawahan dan sebaliknya. Karena dengan
adanya banyak otoritas makin banyak pula waktu yang akan digunakan dalam
penyampaian sebuah organisasi.
4.
Adanya kesatuan arah
Artinya adalah semua sumbangsih
fikiran dan inovasi-inovasi dari semua anggota organisasi hanya di fokuskan
pada satu tujuan yang sama yang dibangun oleh organisasi itu sendiri ,jika ada
aspek kepentingan pribadi ini dapat menimbulkan konflik dan perpecahan dalam
sebuah organisasi .
5.
Struktru organisasi harus fleksibel.
“ jika ada hal-hal yang menguntungkan bisnis, hendaknya kemungkinan bagi
pimpinan mengadakan perubahan tanpa merusak konstinuitas organisasi “ Pengantar
Bisnis (1992:134)
6.
Organisasi harus seimbang .
Kegiatan bisnis dalam sebuah organisasi hendaknya terbagi secara merata
dan habis , yang tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada bagian yang lain
menonjol dari bagian yang lain mulai dari anggotanya sampai dengan jobdisk nya
, maka dari itu semua anggota organisasi harus menjalin hubungan kerja sama
yang baik.
7.
Tujuan organisasi harus diterimah oleh semua
anggota.
Apabila semua anggota organisasi setuju dengan tujuan suatu organisasi
itu sendiri otomatis dalam anggapan mereka adalah tujuan mereka pun akan dapat
tercapai dalam mengambil manfaat berorganisasi , dan jika memang tujuan
organisasi itu sejalan dengan tujuan masing-masing individu akan besar
kemungkinan mereka akan rela menyumbangkan apa yang mereka miliki demi
tercapainya suatu tujuan tersebut .
8.
Adanya pembagian tugas.
Dalam
penata laksanaan kegiatan oragnisasi kita harus melakukan pembagian
tugas/kerja/unit untuk menghindari kemungkinan adanya pekerjaan yang tertumpuk
dan terjadinya kelalai. “organisasi dalam
arti filosofis adalah manifestasi kemampuan manusia untuk bekerja secara
kooperatif “ Filsafat Administrasi (2003:98). Karena itu tugas dalam organisasi harus terbagi
habis dan pemimpin harus mengetahui skill yang dimiliki oleh setiap anggotanya
agar dapat memaksimalkan kemampuan yang mereka miliki, dengan begitu tugas
dalam organisasi akan terselesaikan dengan merata .
9.
Adanya jaminan jabatan
Maksudnya disini adalah tidak adanya perlakuan sewenang-wenang yang
dilakukan pemimpin kepada bawahannya tanpa adanya alasan yang kuat, seperti
pemecatan dan pengalihan dan penurunan jabatan tanpa prosedur yang
terstruktural.
10. Imbalan yang diberikan harus
setimpal.
“ Setimpal disini yang dimaksud
adalah sesuai dengan sifat jasa yang diberikan ” Filsafat Administrasi (2003:99) yang
artinya imbalan yang diberikan kepada para anggotanya harus sesuai dengan apa
yang menjadi kebutuhan anggota itu sendiri hidup dalam lingkungan masyarakatnya
secara normal.
3.4 Peranan
Manusia Dalam Organisasi
Manusia merupakan aset
terpenting yang harus ada dalam organisasi , karena SDM dalam suatu organisasi
atau institusi merupakan sesuatu yang sifatnya mutlak adanya . dengan
manusialah organisasi mampu di jalankan secara efesien dan efektif untuk dapat
mencapai tujuan dalam organisasi itu sendiri . Filsafat Administrasi
(2003:105) “manusia itu merupakan
unsur terpenting karena unsur-unsur lainnya yang dimiliki oleh suatu
organisasi-seperti uang, materi, mesin-mesin, metode kerja,waktu dan kekayaan
lainnya-hanya dapat memberi manfaat bagi organisasi jika manusia yang didalam
organisasi itumerupakan daya pembangunan bukan perusak-bagi organisasi. “ namun
perlu digaris bawahi bahwa manusia juga dapat menjadi suatu penghalang yang
sangat sulit untuk di atasi dalam organisasi itu sendiri jika manusia bertujuan
merusak organisasi demi kepentingan pribadinya . dengan cara merongrong
organisasi dari dalam yang hingga saat ini itu merupakan masalah yang amat rumit
mampu di pecahkan oleh organisasi itu sendiri .
·
Hubungan Organisasi meliputi
Ø
Horisontal : “ suatu bentuk hubungan yang memiliki level atau kedudukan yang sama
dalam organisasi baik formal atau informal “ Filsafat Administrasi
(2006:117)
Ø
Hubungan vertikal : “ suatu bentuk hubungan yang terdapat dalam organisasi yang
menghubungkan bawahan dan pimpinan secara legalitas dan tegas “ Filsafat
Administrasi (2006:118)
Ø
Hubungan diagonal : “ hubungan yang terjadi antara pimpinan dan bawahan dari divisi atau
departemen yang lain , tetapi mempunyai keterkaitan dengan pelaksanaan sesuatu
kewenangan dan tanggung jawab “ Filsafat Administrasi (2006:118)
Dari berbagai hubungan itu dapat diketahui sejauh mana manusia
berkontribusi dalam suatu organisasi dengan keseimbangan hubungan yang terjalin
antar anggota yang ada dalam organisasi tersebut , lewat hubungan-hubungan
inilah mampu menjadi barometer siapa saja anggota yang dapat di katakan sebagai
manusia penyumbang organisasi dan manusia perusak organisasi .
BAB
IV
PENUTUP
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pengorganisasian merupakan sesuatu yang sangat
penting dan sangat mendasar bagi sebuah organisasi atau sebuah instansi ,
karena pengorganisasian merupakan fungsi kedua dari sebuah menejamen yang akan
menghasilkan sebuah struktur organisasi yang terstruktural guna untuk dapat
mencapai sebuah tujuan utama dalam organisasi itu sendiri. dalam
pengorganisasian banyak bentuk yang dapat di implementasikan dalam sebuah
organisasi baik dalam bentuk lini, staff, diagonal dan lain sebagainya yang
dimana semua mempunyai visi dan misi yang sama yaitu agar dapat mencapai tujuan
utama dalam organisasi itu sendiri.
Dalam organisasi sebuah prinsip-prinsip organisasi juga
harus diperhatikan dan di jalankan agar tujuan dari sebuah organisasi itu dapat
tercapai , tanpa adanya sebuah prinsip yang di jalankan dan dijaga dengan baik
sulit bagi sebuah organisasi untuk dapat memenejamen sebuah organisasi yang
berakibat gagalnya tujuan organisasi itu sendiri. Peran manusia dalam
organisasi juga sangat dibutuhkan , karena dengan SDM lah semua prinsip dalam
organisasi itu dapat dijalankan dan manusialah yang mengantar sebuah orgaisasi
untuk mencapai tujuannya. Dalam organisasi hal yang paling mendasar adalah
manusia, tujuan dan kerja sama yang saling berkolaborasi dengan baik.
4.2
Saran
Dalam sebuah organisasi akan ada kalanya sebuah tujuan
tidak akan sejalan dengan tujuan dari masing-masing anggota organisasi itu
sendiri , maka dari itu peran pemimpin dalam sebuah organisasi sangat
dibutuhkan terlebih dalam hal mengayomi para anggotanya agar tidak sampai
terpecah belah apalagi merongrong organisasi itu sendiri karena tidak
sejalannya sebuah tujuan organisasi dengan tujuan individunya . sikap bijak
pimpinan dalam organisasi sangat di perlukan untuk dapat menciptakan rasa adil
diantara setiap anggotanya agar tidak akan ada cemburu sosial dalam organisasi
yang berakibat gagalnya organisasi mencapai sebuah tujuan .
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr. H. Makmur ,
M.Si.2006.Administrasi:Filsafat Administrasi.Jakarta.PT.Bumi Aksara
Prof.Dr. Siagian Sondang
P.,M.P.A.2003.Administrasi:Filsafat Administrasi.Jakarta.PT.Bumi Aksara
Prof.DR.H. Alma Buchari.1992.Administrasi:Pengantar
Bisnis.Bandung:ALFABETA
0 comments:
Post a Comment