] PENGORGANISASIAN - Lihun Badry

PENGORGANISASIAN

   
Pengertian Pengorganisasian
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur  spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
CIRI-CIRI TEKNIS ORGANISASI TIDAK BAIK :
-       Pengambilan keputusan seringkali terlambat ataupun seringkali kurang baik.
-           Organisasi tidak mampu bereaksi dengan baik terhadap perubahan kondisi lingkungan.
-       Dalam organisasi seringkali terjadi pertentangan.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1.     Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2.    Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3.    Kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4.    Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
BAB III
   PEMBAHASAN
3.1 HAKIKAT PENGORGANISASIAN dan ORGANISASI
Pengorganisasian merupakan suatu fungsi kedua dari sebuah manajemen juga dapat dikatan merupakan sebuah fungsi organik administrasi dan manajemen yang mana menggabungkan dan menyatukan semua yang menjadi unsur-unsur dan prinsip dalam organisasi itu sendiri guna mencapai sebuah tujuan yang di harapkan diman nantinya akan menghasilkan sebuah struktur organisasi. Pengorganisasian merupakan langkah awal untuk menuju menjalankan perencanaan yang telah disusun sebelumnya .
·         Organisasi sebagai wadah : bahwa organisasi adalah wadah bagi sekumpulan orang dengan tujuan yang sama dalam menjalankan sebuah administrasi dan manajemen yang akan dijalankan. Organisasi disini bersifat “relatif” yang maksutnya semua yang ada di organisasi itu dalam jangka pendek atau panjang akan dabat berubah atau diganti sesuai dengan kondisi organisasi itu sendiri , dan pengaruh dari ke struktural organisasi tersebut , karena sangat mustahil sebuah organisasi dapat berkembang dengan keadaan “absolute” Organisasi sebagai wadah menurut sintong parulian adalah tempat dimana suatu organisasi berkumpul untuk membicarakan dan bekerja sama dalam satu tujuan didalam tempat organisasi tersebut bisa dibuat untuk bertukar fikiran dan memberi ide-ide yang mengenai organisasi karena itu dapat disebut sebagai wadah”.
·         Organisasi sebagai proses : organisasi sebagai proses mengandung hubungan formal yang dimana itu di atur di dalam dasar hukum pendirian organisasi itu sendiri dan juga mengandung sebuah hubungan informal dimana tidak diatur dalam dasar hukum pendirian organisasi tersebut. Maka dari itu , organisasi sebagai proses ini sifatnya lebih “dinamis” dibandingkan organisasi sebagai wadah . adapun yang menyangkut hubungan informal dalam organisasi meliputi :
ü  Hubungan antar individu atau anggota.
ü  Kesamaan skill yang dimiliki para anggota.

ü  Kesamaan kepentingan dalam organisasi.
ü  Kesamaan minat dalam kegiatan di luar organisasi yang dimiliki para anggota.

Dalam organisasi sebagai proses ini muncul dimana agar hubungan formal dapat dipertahankan agar hubungan informal tidak tumbuh dengan sehat dan sebaliknya sehingga akan dapat menutup sebuah kemungkinan konflik dimana tidak ada rasa saling menghargai dan bahkan patuh diantara bawahan dan pimpinan. Atau mungkin sebuah konflik dimana tidak ada rasa saling percaya karena tidak tumbuhnya hubungan informal dengan baik didalam sebuah organisasi. Pertanyaan ini timbul karena karena salah satu aksioma yang berlaku dala teori organisasi ialah “ bahwa semakin berhasil kelompok pimpinan membina suatu organisasi yang demokratis, semakin menonjol pula hubungan informal, meskipun hubungan-hubungan formal tidak boleh hilang sama sekali “ Filsafat Administrasi (2003:97)

3.2 bentuk-bentuk dalam organisasi
-       organisasi staff                                       -           organisasi fungsional
-       organisasi lini                                         -           organisasi  panitia
-       organisasi lini dan staf                          -           organisasi matriks
-       organisasi lini dan fungsional
1. bentuk organisasi staf
            Dalam organisasi bentuk ini garis antara pimpinan dan bawahan tidak begitu di perhatikan , bawahan tau staf bukan hanya sebagai pelaksana perintah dari atasan namun lebih pada tugas seseorang yang membantu tugas atasan . dalam bentuk organisasi ini rasa solidaritas dan toleransi sangat tinggi namun pengambilan keputusan kadang-kadang memakan waktu yang cukup lama karena melalui sebuah perdebatan yang melelahkan .
2. Organisasi Lini (Line Organization)
            Dalam organisasi lini garis antara pimpinan dan bawahan sangat begitu tegas , semua kekuasaan ada di tangan pimpinan dan hanya aka nada metode perintah dan wewenang belaka antara pimpinan dan bawahan , organisasi ini sangat efektif digunakan dalam institusi – institusi kecil karena pengambilan keputusan sangat efektif . namun kelemahannya adalah bawahan hanya di jadikan robot oleh atasan yang siap melakukan perintah dan wewenangnya hingga dapat dikatakan kurang manusiawi .

3. Organisasi Lini dan Staff
            Dalam bentuk organisasi ini adalah organisasi gabungan antara lini dan staff dimana maksutnya adalah pimpinan tidak hanya selaku orang yang memberikan perintah pada bawahan namun juga bertanggung jawab atas terlaksananya tugas atau perintah yang telah diberikan , begitupun bawahan juga tidak hanya menjalankan perintah dari atasan namun juga berhak memberikan sumbangsih pendapat kepada atasan agar tercapainya suatu tujuan dalam organisasi tersebut . kelemahannya adalah akan muncul konflik diantaranya dimana lini akan menempati jabatan staf dan staf bisa akan menduduki jabatan lini yang pada akhirnya tidak adanya keefisiennya suatu menejemen dalam organisasi . meskipun demikian kiranya untuk zaman modern sekarang ini bentuk lini dan staf inilah yang dipandang terbaik, karena paling dapat memenuhi kebutuhan yang sangat kompleks sekalipun. Filsafat Administrasi (2003:102)

4. organisasi lini dan fungsional
            Suatu bentuk organisasi dimana pimpinan tertinggi menyerahkan suatu pekerjaan kepada perdevisi sesuai dengan bidangnya masing-masing (spesialisasi) dan pimpinan tertinggi memberikan wewenang kepada pejabat fungsional untuk melaksanakan operasional dan melaporkan hasil tugasnya kepada coordinator devisi tanpa memandang jabatan . dalam bentuk ini solidaritas antar anggota sangat tinggi namun juga spesialisasi akan memberikan kejenuhan bagi para anggota .
5. organisasi fungsional
            Dalam organisasi ini pada dasarnya tidak menekan pada kemutlakan structural antara garis pimpinan dan bawahan , namun lebih mengacu pada pada sifat dan macam fungsi yang diperlukan . dalam bentuk ini spesialisasi para karyawannya di gunakan semaksimal mungkin dan moral serta kedisplinannya sangat tinggi namun di samping itu koordinasi antar seluruh anggota akan minim karena adanya garis koordinasi baru yakni pada garis spesialisasi .
6. organisasi panitia
            Bentuk ini mengacu dimana pimpinan dan seluruh anggota akan diberikan tugas dan tanggung jawab dalam struktur kepanitiaan yang telah di bentuk . dalam organisasi yang harus dipegang teguh adalah “ tugas harus terbagi habis “ namun aka ada dua situasi yang akan menjadi penghambat : 1. Muncul tugas baru yang tidak sgera dapat dilembagakan 2. Timbul hanya akan tugas sekali saja namun sifatnya sangat penting . keputusan yang di ambil dalam organisasi ini pada umumnya tepat karena sebelumya telah dibicarakan secara kolektif terlebih dahulu . namun pengambilan keputusan akan berlangsung sangat lambat karena semua harus dibicarakan terlebih dahulu
7. organisasi matriks
            Organisasi ini adalah suatu organisasi yang mengambil kelebihan dari organisasi lain dan mengelakkan kelemahan-kelemahannya . dengan memanfaatkan spesialisasi dalam menghasilkan suatu produk yang dikoordinasi dengan baik oleh pimpinan dan juga bertanggung jawab untuk memperhatikan hasil produk tersebut sehingga efesiensi , efektivitas dan produktivitas kerja dapat ditingkatkan, namun disini kelemahnnya adalah seorang dapat menduduki dua jabatan sekaligus yaitu sebagai pimpinan kelompok spesialis dan pimpinan satuan kerja struktur .  

3.3 Prinsip-Prinsip Organisasi
Melalui berbagai prinsip yang dirancang dalam sebuah organisasi dapat diketahui sukses tidaknya administrasi dan menejamen dalam melaksanakan fungsi pengorganisasian melalui kemampuan menciptakan suatu organisasi yang baik . prinsip-prinsip organisasi meliputi :
1.    Garis otoritas harus jelas.
Yang di maksud otoriter disini adalah sebuah ketegasaan seorang pimpinan untuk memerintahkan bawahannya guna melaksanakan suatu perintah atau wewenang dalam organisasi . “otoritas adalah hak dari atasan untuk menyuruh bawahan bertindak “ Pengantar Bisnis (1992:133). Sehingga terjadi sebuah keselarasan kerja dimana pimpinan akan melaksanakan kewajibannya begitupun dengan bawahan.
2.    Setiap organisasi mempunyai tujuan.
Tujuan disini sangatlah dianggap penting dalam sebuah oranisasi untuk mengembangkan kerja sama yang baik antar anggota dalam sebuah organisasi. Karena sangatlah tidak mungkinbagi sebuah organisasi yang tidak mempunyai tujuan , bagaikan kapal yang berlayar tanpa adanya pelabuhan yang ditujunya . “ Tujuan bagi organisasi, analog dengan pelabuhan tujuan bagi suatu kapal “ Filsafat Administrasi (2003:97)
3.    Jumlah tingkatan otoritas harus dibuat minimum.
Hendaknya sebuah organisasi meminimalisir banyaknya sebuah otoritas karena mampu untuk memperlambat sampainya sebuah informasi dari atasan ke bawahan dan sebaliknya. Karena dengan adanya banyak otoritas makin banyak pula waktu yang akan digunakan dalam penyampaian sebuah organisasi.
4.    Adanya kesatuan arah
Artinya adalah semua sumbangsih fikiran dan inovasi-inovasi dari semua anggota organisasi hanya di fokuskan pada satu tujuan yang sama yang dibangun oleh organisasi itu sendiri ,jika ada aspek kepentingan pribadi ini dapat menimbulkan konflik dan perpecahan dalam sebuah organisasi .
5.    Struktru organisasi harus fleksibel.
jika ada hal-hal yang menguntungkan bisnis, hendaknya kemungkinan bagi pimpinan mengadakan perubahan tanpa merusak konstinuitas organisasi “ Pengantar Bisnis (1992:134)
6.    Organisasi harus seimbang .
Kegiatan bisnis dalam sebuah organisasi hendaknya terbagi secara merata dan habis , yang tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada bagian yang lain menonjol dari bagian yang lain mulai dari anggotanya sampai dengan jobdisk nya , maka dari itu semua anggota organisasi harus menjalin hubungan kerja sama yang baik.


7.    Tujuan organisasi harus diterimah oleh semua anggota.
Apabila semua anggota organisasi setuju dengan tujuan suatu organisasi itu sendiri otomatis dalam anggapan mereka adalah tujuan mereka pun akan dapat tercapai dalam mengambil manfaat berorganisasi , dan jika memang tujuan organisasi itu sejalan dengan tujuan masing-masing individu akan besar kemungkinan mereka akan rela menyumbangkan apa yang mereka miliki demi tercapainya suatu tujuan tersebut .
8.    Adanya pembagian tugas.
          Dalam penata laksanaan kegiatan oragnisasi kita harus melakukan pembagian tugas/kerja/unit untuk menghindari kemungkinan adanya pekerjaan yang tertumpuk dan terjadinya kelalai. “organisasi dalam arti filosofis adalah manifestasi kemampuan manusia untuk bekerja secara kooperatif “ Filsafat Administrasi (2003:98).  Karena itu tugas dalam organisasi harus terbagi habis dan pemimpin harus mengetahui skill yang dimiliki oleh setiap anggotanya agar dapat memaksimalkan kemampuan yang mereka miliki, dengan begitu tugas dalam organisasi akan terselesaikan dengan merata .
9.    Adanya jaminan jabatan
Maksudnya disini adalah tidak adanya perlakuan sewenang-wenang yang dilakukan pemimpin kepada bawahannya tanpa adanya alasan yang kuat, seperti pemecatan dan pengalihan dan penurunan jabatan tanpa prosedur yang terstruktural.
10. Imbalan yang diberikan harus setimpal.
Setimpal disini yang dimaksud adalah sesuai dengan sifat jasa yang diberikan ”  Filsafat Administrasi (2003:99) yang artinya imbalan yang diberikan kepada para anggotanya harus sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan anggota itu sendiri hidup dalam lingkungan masyarakatnya secara normal.
3.4 Peranan Manusia Dalam Organisasi
Manusia merupakan aset terpenting yang harus ada dalam organisasi , karena SDM dalam suatu organisasi atau institusi merupakan sesuatu yang sifatnya mutlak adanya . dengan manusialah organisasi mampu di jalankan secara efesien dan efektif untuk dapat mencapai tujuan dalam organisasi itu sendiri . Filsafat Administrasi (2003:105)manusia itu merupakan unsur terpenting karena unsur-unsur lainnya yang dimiliki oleh suatu organisasi-seperti uang, materi, mesin-mesin, metode kerja,waktu dan kekayaan lainnya-hanya dapat memberi manfaat bagi organisasi jika manusia yang didalam organisasi itumerupakan daya pembangunan bukan perusak-bagi organisasi. “ namun perlu digaris bawahi bahwa manusia juga dapat menjadi suatu penghalang yang sangat sulit untuk di atasi dalam organisasi itu sendiri jika manusia bertujuan merusak organisasi demi kepentingan pribadinya . dengan cara merongrong organisasi dari dalam yang hingga saat ini itu merupakan masalah yang amat rumit mampu di pecahkan oleh organisasi itu sendiri .
·         Hubungan Organisasi meliputi
Ø  Horisontal : “ suatu bentuk hubungan yang memiliki level atau kedudukan yang sama dalam organisasi baik formal atau informal “ Filsafat Administrasi (2006:117)
Ø  Hubungan vertikal : “ suatu bentuk hubungan yang terdapat dalam organisasi yang menghubungkan bawahan dan pimpinan secara legalitas dan tegasFilsafat Administrasi (2006:118)
Ø  Hubungan diagonal : “ hubungan yang terjadi antara pimpinan dan bawahan dari divisi atau departemen yang lain , tetapi mempunyai keterkaitan dengan pelaksanaan sesuatu kewenangan dan tanggung jawab “ Filsafat Administrasi (2006:118)
Dari berbagai hubungan itu dapat diketahui sejauh mana manusia berkontribusi dalam suatu organisasi dengan keseimbangan hubungan yang terjalin antar anggota yang ada dalam organisasi tersebut , lewat hubungan-hubungan inilah mampu menjadi barometer siapa saja anggota yang dapat di katakan sebagai manusia penyumbang organisasi dan manusia perusak organisasi .





         BAB IV
      PENUTUP
4.1 Kesimpulan
          Pengorganisasian merupakan sesuatu yang sangat penting dan sangat mendasar bagi sebuah organisasi atau sebuah instansi , karena pengorganisasian merupakan fungsi kedua dari sebuah menejamen yang akan menghasilkan sebuah struktur organisasi yang terstruktural guna untuk dapat mencapai sebuah tujuan utama dalam organisasi itu sendiri. dalam pengorganisasian banyak bentuk yang dapat di implementasikan dalam sebuah organisasi baik dalam bentuk lini, staff, diagonal dan lain sebagainya yang dimana semua mempunyai visi dan misi yang sama yaitu agar dapat mencapai tujuan utama dalam organisasi itu sendiri.
          Dalam organisasi sebuah prinsip-prinsip organisasi juga harus diperhatikan dan di jalankan agar tujuan dari sebuah organisasi itu dapat tercapai , tanpa adanya sebuah prinsip yang di jalankan dan dijaga dengan baik sulit bagi sebuah organisasi untuk dapat memenejamen sebuah organisasi yang berakibat gagalnya tujuan organisasi itu sendiri. Peran manusia dalam organisasi juga sangat dibutuhkan , karena dengan SDM lah semua prinsip dalam organisasi itu dapat dijalankan dan manusialah yang mengantar sebuah orgaisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam organisasi hal yang paling mendasar adalah manusia, tujuan dan kerja sama yang saling berkolaborasi dengan baik.
4.2 Saran
          Dalam sebuah organisasi akan ada kalanya sebuah tujuan tidak akan sejalan dengan tujuan dari masing-masing anggota organisasi itu sendiri , maka dari itu peran pemimpin dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan terlebih dalam hal mengayomi para anggotanya agar tidak sampai terpecah belah apalagi merongrong organisasi itu sendiri karena tidak sejalannya sebuah tujuan organisasi dengan tujuan individunya . sikap bijak pimpinan dalam organisasi sangat di perlukan untuk dapat menciptakan rasa adil diantara setiap anggotanya agar tidak akan ada cemburu sosial dalam organisasi yang berakibat gagalnya organisasi mencapai sebuah tujuan .


DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr. H. Makmur , M.Si.2006.Administrasi:Filsafat Administrasi.Jakarta.PT.Bumi Aksara
Prof.Dr. Siagian Sondang P.,M.P.A.2003.Administrasi:Filsafat Administrasi.Jakarta.PT.Bumi Aksara
Prof.DR.H. Alma Buchari.1992.Administrasi:Pengantar Bisnis.Bandung:ALFABETA





0 comments:

Post a Comment